Tempo, Passing Speed.
Tempo adalah passing speed, yakni seberapa cepat pemain melakukan passing. Anggapan ini sering digunakan untuk memudahkan dalam memahami tempo. Seberapa cepat waktu yang dibutuhkan pemain sebelum melakukan passing, termasuk dribbling atau shooting. Semakin singkat waktu yang dibutuhkan, harusnya pemain tadi dianggap semakin bagus.
Namun secara taktik, tempo yang dimaksud sedikit berbeda. Tempo pada taktik fokus pada seberapa lama waktu digunakan sebelum keputusan itu dieksekusi. Tempo mengatur ritme permainan keseluruhan pemain. Mengatur tempo berarti mengatur waktu yang dibutuhkan untuk melakukan transisi dalam mengolah bola. Tempo tinggi berarti transisi lebih singkat, dan tempo rendah berarti transisi lebih lambat. Singkat atau lambatnya tempo permainan tergantung pada kebutuhan tim. kemampuan skuad, serta kondisi pada pertandingan.
Tempo sering diartikan dengan bola yang berpindah-pindah secara cepat. Maka lawan dari istilah itu adalah; bola yang jarang berpindah-pindah, singkat kata pemainnya lah yang berpindah-pindah. Tempo pada football manager mengatur seberapa banyak pergerakan bola dibanding pergerakan pemain. Pada tempo rendah, pemain dengan bola akan memegang bola lebih lama, dan pemain tanpa bola akan lebih banyak bergerak mencari celah. Pada tempo lebih tinggi, bola akan bergerak lebih cepat dan banyak dibanding pergerakan pemain. Tempo dan time wasting sama-sama membicarakan waktu, dimana tempo membicarakan jumlah perpindahan bola sedangkan time wasting membicarakan jumlah peluang dalam satu waktu tertentu.
"A higher tempo asks players to make more decision in a quicker fashion, designed to capitalise on situations as they present themselves, and to force lapses in concentration". Ini adalah penjelasan dari manual game, diketahui bahwa tempo berhubungan dengan atribut decision, anticipation (membaca situasi), serta konsentrasi. Konsentrasi ini ibarat baterai untuk kemampuan mental. Kelelahan secara konsentrasi (biasanya di menit akhir pertandingan) akan membuat skill pemain menjadi tumpul.
Much Lower:
Pada instruksi ini, tim akan mengandalkan pergerakan pemain saat menyerang. Para pemain akan banyak bergerak mencari posisi yang bagus untuk menerima umpan, baik umpan sederhana maupun umpan terobosan. Pergerakan bola akan lebih lambat karena si pemegang bola berusaha untuk mencari peluang yang paling bagus. Tim akan terkesan menjaga possession karena memegang bola lebih lama, padahal yang terjadi adalah para pemain sedang mencari posisi bagus, dan si pemegang bola sedang memindai keputusan yang paling bagus.
Ini berguna untuk tim yang dihiasi oleh para pemain dengan keunggulan off-the-ball, dimana pemain akan lebih cair dalam memperoleh posisi dan menunggu umpan peluang. Disarankan memiliki pemain tipe playmaker (tidak harus role playmaker, yang penting atributnya mumpuni). Playmaker ini yang akan meng-scan pergerakan tim untuk kemudian mengirimkan bola kepada pemain menyerang.
Playmaker dengan instruksi individu dribble more sangat diperlukan karena akan memberikan tambahan area baginya untuk menemukan peluang. Playmaker juga bisa menjadi kelemahan dalam instruksi ini jika mendapat marking khusus dari musuh, untuk mengantisipasi ini, biasanya pemain tipe ball-winner ditempatkan berdampingan supaya bola yang lepas mampu diambil paksa segercep mungkin.
Instruksi ini juga bisa menutupi kelemahan overall passing, tim akan sedikit melakukan passing namun dengan kualitas yang lebih meningkat. Jadi bukan pemain yang mencari arah passing, tapi si pemain target yang mencari posisi bagus supaya umpan bisa dikirim dengan mudah. Sayangnya ini mengorbankan waktu.
Efek samping dari instruksi ini adalah meningkatnya possession namun akan banyak waktu yang terbuang. Saat pemain memegang bola terlalu lama, musuh akan berusaha untuk merebutnya. Ini akan menjadi ancaman jika musuh bermain ngotot, apalagi jika pemain kita tidak memiliki pressing resistance yang bagus. Oleh karena itu perlu pemain support untuk menjaga aliran bola saat musuh mendekat.
Lower
Dibandingkan instruksi sebelumnya, pada instruksi ini pemain akan melakukan beberapa passing dengan masih mengandalkan pergerakan pemain tanpa bola. Mencoba mencari celah dari beberapa sudut ruang/area. Jika pada suatu momen tim tidak menemukan peluang, maka bola akan berpindah ke area yang lain untuk mencoba membangun peluang dari situ.
Pergerakan pemain yang dimaksud adalah sesuai role masing-masing pemain. wingback akan maju vertikal ke depan, inverted winger yang akan masuk cut inside, mezzala yang menusuk di halfspace, dan sejenisnya. Termasuk seberapa jauh pemain tadi akan maju. Instruksi seperti roam from position atau get more creative akan membuat pemain bergerak secara anomali mengejutkan pertahanan musuh.
Instruksi ini bisa berguna saat menghadapi musuh dengan stamina dan positioning rendah. Berharap musuh terlambat, mati langkah, atau kelelahan saat diserang.
Pada instruksi ini, peran playmaker masih vital. Tim akan banyak bersandar pada kemampuan playmaker dalam mencari peluang. Semakin dalam posisi playmaker, maka diperlukan visi yang bagus untuk dapat melihat jarak lebih jauh. Playmaker juga membutuhkan pivot sebagai partner tektokan untuk meminimalisir tekanan dari musuh.
Standard
Instruksi standard adalah keseimbangan antara pemain yang bergerak, atau bola yang bergerak. pada mentalitas lebih tinggi, tempo menjadi lebih tinggi dimana tim akan banyak melakukan umpan cepat dan beresiko. Pada mentalitas lebih rendah, tim akan banyak berlari mencari peluang mengandalkan playmaker melakukan tugasnya.
Dribbling termasuk juga ke dalam transisi. Driblling adalah perpindahan bola yang diiringi dengan perpindahan si pemain karena sama-sama keluar dari suatu area ke area lain. Driblling juga termasuk salah satu output si pemain ketika memegang bola sama halnya seperti shooting dan passing. Oleh karena itu tempo yang tinggi tidak berarti memaksa pemain untuk melakukan umpan-umpan kepada pemain lainnya. Tempo adalah pergerakan dan transisi bola. Untuk membuat seorang pemain banyak melakukan passing adalah dengan membatasinya untuk melakukan driblling sehingga si pemain akan memilih mengumpan bola itu daripada menggiringnya.
Higher
Instruksi ini mengandalkan lebih banyak pergerakan bola dari kaki ke kaki meskipun masih mengandalkan pergerakan pemain. Jumlah passing akan meningkat seiring seringnya bola berpindah-pindah.
Higher tempo sering dipahami salah sebagai direct pass karena sama-sama mempengaruhi transisi. Direct pass menekankan pada usaha mengoper bola ke depan sesegera mungkin mengejar peluang. Sedangkan tempo menitikberatkan perpindahan bola dari kaki ke kaki secepat mungkin dimanapun itu berada. Jika ternyata kaki yang dituju berada jauh di depan, maka inilah yang menyebabkan bola menempuh jarak yang jauh ke depan. Pada shorter passing, higher tempo akan membuat bola tektokan cepat menjaga possession. Tempo adalah seberapa cepat bola berpindah, bukan fokus ke arah mana bola berpindah.
Instruksi ini jika digabungkan dengan permainan sempit (narrow), maka akan cepat berada di depan gawang musuh karena bola fokus bergerak vertikal. Jika digabungkan dengan permainan lebar (wide) maka tim akan memberikan banyak PR kepada pertahanan musuh dengan banyaknya sisi untuk dijaga.
Makin banyaknya passing yang terjadi, maka makin banyak juga passing yang beresiko untuk dipotong oleh musuh. Oleh karena itu perlu first touch bagus agar pemain mudah lolos dari press musuh.
Extremely High
Instruksi ini menekankan pergerakan bola sebagai pola serangan utama. Pergerakan pemain menjadi minimal karena bola lah yang mengejar si pemain. Dengan banyaknya perpindahan bola maka pemain perlu berada di posisinya secepat mungkin sehingga bola bisa mengalir efektif.
Waktu yang singkat pemain memegang bola disebabkan karena tekanan yang diberikan oleh musuh, sehingga bola perlu dipindahkan sesegera mungkin saat musuh mendekat. Lambatnya mengoper bola akan beresiko bola direbut musuh. Pada kondisi ini, konsentrasi sangat dibutuhkan untuk membuat pemain tetap waras tidak melakukan kesalahan.
Pada instruksi ini peran playmaker hampir tidak terasa karena hampir semua pemain memiliki peran untuk memindahkan bola. Karena itu lebih baik fokus pada pergerakan pemain sehingga bola bisa menyasar tujuan yang masuk akal.
Instruksi ini bisa digunakan untuk menguras stamina musuh, dimana tim kita hanya memindahkan bola sedangkan musuh mau tak mau harus mengejar bola itu. Dengan mengejar bola, maka stamina mereka akan cepat habis. Ini bisa berjalan maksimal saat musuh bermain high press.
Transisi yang cepat juga memaksa musuh ikut menyesuaikan bentuk pertahanan nya. Dengan memaksimalkan lebar lapangan (attacking width) maka jangkauan perpindahan bola bisa lebih jauh.
Posting Komentar
Posting Komentar