Atribut kiper dan pemain lapangan (outfield player) memiliki kesamaan dalam hal fisik dan mental. Namun dalam hal teknik, kiper memiliki atribut khusus, berikut penjelasannya.
Aerial Reach
"This attribute reflects the player’s physical ability to challenge in aerial situation".
Atribut ini menggambarkan kemampuan kiper dalam bola-bola udara. Kiper yang jangkung biasanya memiliki rating yang tinggi, sehingga ia mampu menguasai bola atas dengan lebih cakap.
Aerial reach melengkapi jumping reach. Dimana jumping menunjukkan titik tertinggi, sedangkan aerial menekankan pada penguasaan bola di titik tersebut.
Ketika kiper berebut bola udara dengan musuh, maka atribut lain seperti strength juga berpengaruh karena ia pasti melakukan kontak fisik.
Reflexes
"This attribute reflects the goalkeeper’s ability to react to unpredictable events with a high success rate"
Atribut ini menggambarkan kemampuan kiper bereaksi terhadap arah bola yang menghampiri gawang. Semakin tinggi ratingnya maka ia akan lebih cepat merespon bola yang datang. Juga bisa melakukan penyelamatan untuk bola yang lebih sulit atau tak terduga. Skill aerial reach akan membantu memprluas jangkauan.
Eccentricity
"This attribute reflects the goalkeeper’s tendency to do the unexpected with or wihtout the ball".
Atribut ini menggambarkan eksentrik atau gaya kiper dalam menangkap bola. Bayangkan saja bola rendah bisa ditangkap sambil jongkok, namun dengan eksektrik kiper akan melompat ke samping ala wakabayasi dalam menangkap bola rendah.
Attribut ini juga membuat kiper lebih berani mengambil resiko. Seperti maju keluar kotak sambil memainkan bola. Termasuk maju ke gawang musuh saat corner kick di injury time.
Atribut ini tidak bagus jika terlalu tinggi. Dimana kiper akan kebanyakan keluar kotak pinalti atau menggocek musuh di depan gawang, sangat beresiko.
Handling
"This attribute reflects the goalkeeper’s ability to hold onto the ball when making a save".
Atribut ini menggambarkan seberapa lengket bola terhadap tangan kiper. Kiper seolah memiliki magnet yang membuat bola menempel di tangan nya. Kiper dengan rating tinggi akan terlihat sangat mudah dalam menangkap bola.
Rating rendah akan membuat kiper kesulitan menangkap bola, lebih sering menepis dan terjadi bola rebound. Bola-bola rebound ini bisa saja membahayakan tim.
Atribut ini juga perlu ditopang skill lain, misal kecepatan serta reflek yang baik. Jika bola datang diluar jangkauannya, maka akan sulit ditangkap.
One on Ones
"This attribute reflects the goalkeeper’s ability to do well when faced with an opponent in a one on one situation"
Atribut ini menggambarkan kemampuan kiper dalam menghadapi kondisi satu lawan satu dengan pemain musuh. Meskipun kecepatan tangan kiper dipengaruhi oleh atribut reflexes, atribut ini menggambarkan ketenangan kiper dalam membaca situasi. Misal membaca kecepatan musuh, membaca arah gocekan, kecenderungan berbelok, atau membuat musuh panik.
Communication
"This attribute reflects the goalkeeper’s ability to communicate with his defensive side of team".
Atribut ini menggambarkan kemampuan kiper berkomunikasi dengan pemain bertahan lainnya. dengan demikian ia mampu membangun pertahanan solid untuk merespon serangan yang datang.
efek dari komunikasi mirip dengan efek dari atribut teamwork di dalam lapangan, ini menghubungkan peran kiper dan outfield player. Pemain lain akan nyaman mengoper ke kiper, atau berdekatan dengan kiper saat umpan pendek. Jika rating ini rendah pemain bertahan lainnya jadi lebih canggung dalam berbagi tugas. intinya atribut ini membangun kekompakan di lini pertahanan.
Command of Area
"This attribute reflects the goalkeeper’s ability to instinctively take charge of his penalty area by coming for crosses and commanding his defensive line".
Atribut ini menggambarkan kemampuan kiper untuk bertanggungjawab mengamankan bola, atau bahasa mudahnya 'inisiatif untuk mengklaim bola'.
Kiper akan sering mengambil inisiatif mengejar bola, dibanding menunggu musuh menembak. Atau ketika maju untuk menghalau crossing. Kiper dengan rating tinggi akan semakin pede mengatur bek dan membaca situasi.
Pada umumnya semua penyerang musuh berusaha untuk menjebol gawang, Maka tanggungjawab terbesar ada di si penjaga gawang. Atribut ini membuat kiper lebih berani dalam mengambil keputusan untuk mengamankan bola. Dalam pergerakan cepat (kemelut) di depan mulut gawang, maka kiper harus cepat cepat mengambil keputusan mengamankan bola, dimana bek lain akan membantu dalam hal mengawasi musuh. Kiper dengan rating rendah akan tetap di gawang menunggu keadaan, ini sangat berbahaya apalaagi jika rekan lainnya kurang sigap membaca situasi.
Kicking
"This attribute reflects both the distance the goalkeeper can kick to and the accuracy he can find both from hand and from dead-ball restart. Passing reflect their ability at moving the ball during open play"
Atribut ini menggambarkan jarak yang dicapai bola ketika ditendang oleh kiper, serta tingkat akurasinya. Biasanya berpengaruh dalam tendangan goal-kick.
Semakin tinggi ratingnya, maka tendangan kiper bisa menjangkau jarak yang lebih jauh, serta semakin akurat tepat ke target. Perbedaan dengan atribut passing adalah passing lebih mengukur kemampuan kiper ketika open play.
Throwing
"This attribute reflects the goalkeeper’s ability to accurately distribute the ball from his hands"
Atribut ini manggambarkan kekuatan kiper dalam melakukan lemparan. semakin tinggi ratingnya, maka kiper ammpu melempar dengan cepat dan akurat. Throwing biasa dibutuhkan kiper untuk memulai counter attack. hampi mirip atribut kicking, namun throwing fokus pada kemampuan tangan.
Posting Komentar
Posting Komentar