Composure, Ketenangan untuk Memaksimalkan Kualitas Sentuhan Bola.
“This attribute is the player’s steadiness of mind and ability to make intelligent decisions with and without the ball”.
Atribut ini menggambarkan mental pemain dalam menjaga pikiran dan diri tetap kalem, sehingga mampu membuat keputusan yang baik.
Dalam bahasa lain, composure disebut juga ketenangan. Dimana semakin tenang, maka kemampuan yang dikeluarkan akan lebih maksimal. Rating yang rendah akan membuat pemain membutuhkan waktu lebih banyak untuk mengeluarkan skill maksimalnya. Pemain dengan composure rendah akan terlihat seperti panik, dimana bola yang seharusnya mudah tapi tidak bisa diolah dengan baik.
Atribut composure lebih sering terlihat dalam sentuhan akhir terhadap bola. Tendangan bebas, finishing, maupun passing. Semakin kalem seorang pemain, maka pemain dapat memaksimalkan atribut lain pada dirinya seperti finishing atau freekick, sehingga arah bola akan lebih bagus dan akurat. Biasanya pemain playmaker atau pencetak gol sangat diwajibkan memiliki rating tinggi karena ia butuh ketenangan dalam mengarahkan bola ke arah yang tepat.
Atribut ini juga berperan besar dalam situasi pressing resistance. Dengan ketenangan, maka pemain bisa mengontrol bola lebih lama tanpa panik dan tergesa-gesa.
Atribut ini diperlukan oleh pemain yang bertugas membuat umpan krusial (playmakers), eksekutor akhir yang mengarahkan bola ke gawang (strikers, eksekutor bola mati), serta pemain dengan tugas merebut bola dari musuh/closedown (umumnya para pemain bertahan).
Pemain dengan Atribut Composure
Pemain dengan composure tinggi mampu mengeluarkan tekniknya dengan maksimal. Seperti Haaland dan Kane dalam melesakkan bola ke jaring gawang. Seperti Neymar dalam mengeluarkan jurus gocekannya. Playmaker seperti Verratti, Thiago, dan Kroos mampu menjaga bola dari pressing musuh. Para pemain bertahan dan kiper dengan composure tinggi mampu mengatasi tekanan musuh dengan baik.
Pemain terkenal jarang memiliki composure rendah. Dari filter yang yang saya buat, poin 10 adalah yang terendah, ini sudah termasuk lumayan. Dari daftar diatas, saya melihat para pemain ini membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan eksekusi bola yang berkualitas, misalnya sterling dan rashford yang kadang-kadang hilang kontrol sebelum bola dieksekusi.
Posting Komentar
Posting Komentar