Cara Membangun Dream Team.
Sebelumnya saya pernah menulis tentang cara menguasai game football manager, salah satunya dengan memiliki skuad yang bagus atau dream team. Pada intinya cara membangun tim impian adalah dengan dua cara; poles sendiri dari bibit atau petik yang sudah matang.
Saya pernah mengalami nikmatnya memiliki skuad dream team. Waktu itu saya dibajak oleh Berlusconi ke ACMilan. Memiliki cuan segudang dan fasilitas ajib membuat karir kepelatihan terasa lebih mudah. Pemain top mudah dibeli, pakem taktik sudah berjalan. Match tinggal next-next aja sudah 90% menang. Saya tinggal fokus jika kompetisi cup yang sistem gugur, atau lawan tim zona degradasi.
Football Manager Mirip Game RPG.
Lebih tepatnya squad-based RPG. Saya pernah baca tentang pernyataan developer FM, katanya FM adalah game RPG paling besar. Tapi dipikir-pikir benar juga sih, di Football Manager saja database-nya ada puluhan ribu pemain, Artinya pemain yang bisa dimainkan ya sebanyak itu, meskipun yang masuk match hanya 11 orang. Ini belum dihitung staff, official, media dll.
Sama seperti MobileLegend punya role seperti mage, tank, fighter. FM punya role lebih dari 40, belum dengan instruksi timnya. Maka cara bertempur-nya (match) akan banyak variasi strategi.
Namun seperti game rpg pada umumnya, cara terbaik menguasai game adalah dengan memiliki tim terbaik serta item/senjata terbaik. Begitu juga di Football Manager, memiliki tim terbaik akan mempermudah dalam menguasai arah permainan.
Pemain Mudah Datang dan Mudah Pergi.
Ada puluhan ribu pemain yang bisa direkrut ke tim kamu, bahkan bisa mencapai 100ribu pemain jika komputer kamu kuat. Dari sekian banyak itu, kamu harus bertindak cepat. Mengumpulkan pemain di FM ibarat membangun istana pasir di pantai. Harus cepat-cepat sebelum ombak datang merusak semua yang sudah dibangun.
Di bawah ini beberapa kendala dalam membangun tim impian. diharapkan Koc mampu mengumpulkan dan membentuk skuad impian dengan mampu memperhatikan beberapa hal ini.
Transfer & loan
Kunci utama transfer adalah ketersediaan dana, baik itu harga pemain maupun gaji. Banyak tim kecil memiliki keterbatasan, maka harus harus memilih pemain yang tepat.
Membeli pemain free-agent atau gratisan bisa menghemat pengeluaran, namun pemain masih memiliki beban gaji untuk dihitung.
Ada opsi loan (pinjam) untuk mengurangi beban gaji karena dibayar oleh klub asal. Tapi untuk loan pemain bagus kadang masih harus ikut bayar gaji dan ditambah fee juga. Perjanjian loan harus diperhatikan karena kadang ikut mengatur posisi si pemain di klub kita.
Untuk menjadi tim kaya tidaklah mudah, perlu board yang kaya serta waktu sekitar 10 tahun dan itupun harus konsisten tropi serta bisnis jual beli pemain dengan cermat.
Kuota Pemain Asing.
Masalah yang muncul berikutnya adalah kuota pemain asing. Ini mempersempit ruang gerak jika kita menemukan pemain terbaik dari luar daerah. Peraturan kuota asing bervariasi di tiap negara, namun pada intinya kita tidak bisa semudah itu mendatangkan pemain hebat dari seluruh dunia, harus berfokus pada kuota domestik. Selain kuota skuad, ada juga kuota line-up. Jadi misalnya boleh punya 5 pemain asing, tapi yang diturunkan ke lapangan hanya boleh maksimal 3.
Kuota Pemain Muda
Biasanya pemain matang berada di usia 25-30 tahun, namun ada peraturan yang mengharuskan tim memiliki pemain muda. Skill pemain muda tentu saja tidak sebagus pemain yang sudah matang. Bahkan di beberapa negara ada peraturan yang mewajibkan pemain U-21 masuk ke starting line-up. Dari sinilah para wonderkid (pemain muda dengan skill yang sudah bagus) banyak dicari.
Lalu peraturan yang paling khas, homegrown. Yakni pemain harus berasal dari jebolan akademi sendiri. Klub dengan fasilitas youth yang buruk akan kesulitan memiliki pemain bagus untuk mengisi slot ini. Klub Bilbao di spanyol punya tantangan untuk hanya menggunakan pemain dengan pemain homegrown.
Mengatur pemain muda juga menjadi kendala tersendiri. Jika jarang dimainkan, bisa ngambek ingin pindah klub. Namun keseringan dimainkan, malah sombong minta gaji selangit.
Rentang Waktu.
Selain masalah kuota dan pembatasan lainnya, hal yang perlu diperhatikan juga adalah tentang rentang waktu pemain. Pentingnya memiliki ‘pemain hari ini’ dibanding memperbanyak ‘pemain hari esok’. Pemain-pemain muda biasanya punya prospek bagus, tapi perlu diingat pada hari ini skillnya masih standar bahkan setara pemain cadangan. Ini tidak akan akan membantu banyak pada kekuatan tim. Fokus pada pemain utama adalah kunci meningkatkan kekuatan klub. Selain itu, sambil menunggu wonderkid berkembang, pemain senior di klub sudah mulai berumur dan melewati masa emasnya. Ini harus diperhitungkan sehingga klub tidak kehilangan kekuatan di satu sektor saat sektor lainnya sedang diperkuat.
Tantangan Tim Elit
Tim Sultan punya kendala tersendiri, yakni kebijakan ‘sign high profil player’, artinya membeli pemain terkenal. Kita harus membeli pemain karena dia terkenal bukan karen dia jago dan dibutuhkan tim. Yang paling parah kadang Board mendatangkan pemain tanpa kita pinta. Resikonya bisa merambat ke keharmonisan tim yang sudah dibangun.
Keseimbangan Tim
Selain beberapa kendala di atas, pemain yang dibeli juga harus memperhatikan kesimbangan tim. baik itu komposisi senior-junior, komposisi personality, serta kekompakan tim lainnya. Selain itu, harus juga ada pemain yang bisa mengisi tugas tugas seperti kepemimpinan tim dan freekick.
Taktik Tim
Selain skuad yang bagus, tim juga harus punya identitas taktik yang jelas sehingga bisa memaksimalkan kekuatan para skuadnya. Misal tim dengan gaya gegenpress perlu banyak pemain dengan stamina dan worktrate yang bagus. Perbedaan gaya bermain bisa menjadi senjata kejutan bagi pemain yang tidak biasa melakukannya, namun jika tidak bisa mengurusnya malah bisa menjadi batu kerikil.
Tactical Familiarty
Menurut saya, ini adalah kunci rahasia dan yang paling utama dari membangun dream-team, yakni keselarasan skuad dalam menjalankan taktik di lapangan. Tim elit yang baru dibangun dalam satu transfer window bisa saja kalah oleh tim promosi yang telah solid menjalankan taktik selama beberapa musim. Jika kamu memiliki skuad elit, serta memiliki familiarty yang tinggi, maka tsunami thropy sudah di depan mata. Madrid hattrick UCL dan Liverpool first EPL contoh nyata bahwa skuad dream team dibangun dari tim yang bermain bersama sejak lama.
Demikian bahasan mengenai cara membangun the dream team, caranya sebenarnya sangat mudah. Hanya saja banyak peraturan dan rintangan yang membuat perjuangan dalam mengumpulkan puzzle-puzzle skuad dream team lebih terasa.
Posting Komentar
Posting Komentar