Moves Into Channel, Bermain di Antara Dua Jurang.
“This increase the frequency with which central players will move into the space between their position and a wide attacking position. It also allows wide players in certain roles to move inside into that space”.
Diatas adalah definisi yang ditunjukkan pada in-game. Dijelaskan bahwa trait ini membuat pemain berlari ke arah halfspace, jika pemain tengah maka ia akan sedikit melebar, dan jika pemain sayap maka ia akan sedikit belok ke tengah. Menurut saya definisi ini lebih fokus ke ruang horizontal di lapangan dengan anggapan musuh bermain dengan 4 bek. Trait ini juga sebenarnya bisa berlaku pada posisi dan kondisi yang lebih luas.
Anggaplah pemain musuh selalu bergerak, sehingga "ruang halfspace" tidak bisa dijadikan patokan dari trait ini. Patokan yang pasti adalah ruang diantara dua pemain musuh, sehingga dimanapun posisi pemain maka trait ini masih bisa berfungsi. Mengingat pemain gelandang pun bisa mendapat instruksi individu moves into channel.
Trait ini berfungsi sama seperti instruksi individu moves into channel (ada pada bagian when team has the ball). Artinya jika seorang pemain memiliki trait ini, secara otomatis ia akan menjalankannya walau pelatih tidak memberi perintah demikian. Jika suatu posisi memiliki instruksi berlawanan, pemain akan tetap menjalankannya karena trait akan selalu mengoreksi instruksi individu.
Trait ini mempengaruhi pergerakan pemain saat off the ball, yakni saat bola dikuasai oleh rekan satu tim. Pemain akan mencari celah diantara dua pemain musuh itu. Mengintai ruang di depannya untuk diekploitasi. Ketika bola datang ke kakinya, ia sudah jauh dari kawalan musuh.
Contoh sederhananya seperti seorang kriminal di daerah perbatasan. Ketika polisi kota A mengejarnya, ia akan lari ke wilayah kota B. kebalikannya, jika polisi kota B menemukannya maka ia akan kembali lagi ke wilayah kota A. Jikapun si polisi berniat serius mengejarnya maka ia dipastikan akan meninggalkan wilayah operasi awalnya. Dimana kekosongan ini bisa dimanfaatkan oleh pemain lain. Bisa dibilang, pemain ini sedang bermain diantara dua jurang.
Atribut utama yang harus dimiliki adalah flair. Ini membantu pemain dalam menemukan celah yang ada, mengetahui kapan dan dimana harus meluncurkan kejutan. Membuat pemain menjadi unpredictable terhadap pergerakan musuh yang stick to the plan.
Beberapa role yang menjalankan instruksi moves into channel secara default diantaranya; Mezzala, AF, DLF, CF, serta Raumdeteur. Namun yang cukup menarik adalah role Pressing Forward. Role PF support tidak memiliki instruksi ini, namun pada PF attack memiliki instruksi ini secara default. Sepengetahuan saya Pressing Forward ini lebih banyak menempel musuh dengan instruksi close down dan tackle, PF bukanlah tipe pemain yang menghindari musuh untuk mencari celah. Dengan mencari kesamaan pada role di awal paragraf tadi, saya menyimpulkan mereka adalah tipe pemain pengintai (lurking) yang siap sedia mencari celah dan menerkam saat mendapatkan bola.
Moves into channel bertujuan supaya pemain memiliki ruang yang cukup saat menerima bola. Sedikit berbeda dengan trait menghindari jebakan offside yang fokus pada momen yang tepat untuk berlari. Dengan memiliki ruang yang cukup maka pemain bisa memiliki waktu yang cukup untuk melakukan manuver menusuk pertahanan lawan. Pemain tengah diharapkan untuk bisa mencapai posisi lebih ke depan. Sedangkan pemain menyerang akan lebih mudah mencapai situasi 1vs1 dengan kiper musuh.
Trait ini cocok untuk mengekploitasi kelemahan marking musuh. Dimana musuh dengan marking rendah akan kesulitan mengatur jarak dan langkah saat menempel lawannya. Trait ini bisa juga untuk menarik musuh yang man-mark pemain kita, namun memancing lawan keluar akan lebih efektif jika dilakukan sambil mendribbling bola seperti yang dilakukan oleh false nine.
Trait ini membuat pemain cenderung keluar dari posisi awalnya karena ia mencari-cari celah untuk keluar. Maka itu perlu support dari rekan tim untuk mengisi posisinya jika diperlukan. Perlu ada rekan yang bertugas mengirim umpan kepada pemain ini. Tanpa umpan yang memanjakan, maka pergerakan pemain ini akan sia-sia. Pergerakan moves into channel akan membawa keuntungan, maka perlu ada pemain lain yang memanfaatkan keuntungan tersebut.
Trait ini akan menjadi tumpul saat musuh memiliki marking yang bagus. Si pemain ini masih akan menerima bola, namun waktu yang ia miliki akan berkurang karena musuh yang sigap. Juga ketika musuh bermain rapat, maka ruang (channel) yang dibutuhkan akan tertutup. Sulit bagi si pemain untuk bermanuver di ruang yang sempit.
Trait ini tidak cocok untuk pemain yang bertugas untuk bertahan, atau pemain yang perlu bertahan di satu posisi untuk tujuan lain. Misalnya pemain tipe playmaker yang mesti mengolah bola daripada berputar-putar. Juga targetman yang diharapkan tetap di satu titik untuk menjadi pivot.
Instruksi serupa: Moves into channel (PI).
Instruksi berlawanan: Does not move into channel (T); Stays back at all times (T).
Posting Komentar
Posting Komentar